Teknoflas.com – Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak( BP3A) Makassar menyalahkan wisma karena menerima anak pelajar untuk melakukan tindakan negatif seperti perbuatan asusila serta narkoba.
“Kalau saya punya kewenangan, maka saya pasti akan menutup wisma-wisma di Makassar yang menerima anak-anak sekolah check-in,” ujar Kepala BP3A Makassar Tenri Ampa Palallo di Makassar, Rabu.
Dia mengatakan, adanya tiga siswa yang duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA) dan seorang siswi SMP diamankan di wisma oleh anggota Polsek Mamajang itu sangat disayangkannya.
Tenri mengaku, dugaan pesta seks di dalam wisma itu harus didalami motifnya oleh pihak kepolisian. Namun dirinya berharap agar kasus ini tidak sampai berlanjut ke meja persidangan.
Menurut dia, umumnya ukuran keberhasilan anak hanya dilihat pada prestasi akedemiknya saja, tetapi tidak lagi memperhatikan masalah moral dari anak-anak tersebut.
“Seharusnya orang tua dan sekolah melakukan pengawasan kepada anak dari rumah sampai ke sekolah lagi, agar tidak ada yang melenceng dari semestinya,” katanya.
Tenri menyebutkan jika ketiga remaja laki-laki dan seorang perempuan itu tidak harus disalahkan sepenuhnya atas perbuatannya karena mereka dinilai hanya bermain disuatu lingkaran yang dibuat orang dewasa.
“Jangan limpahkan kesalahan kepada anak-anak itu, anak ini hanya bermain disuatu lingkaran yang dibuat orang dewasa,” jelas mantan Kabag Humas Makassar itu.
Dia juga meminta kepada semua pihak, khususnya para orang tua dan sekolah agar menyelamatkan masa depan para generasi penerus bangsa ini dan jangan sampai semakin terjerembab dalam gemerlapnya dunia.
Psikolog Universitas Negeri Makassar (UNM) Dian Afriyani mengatakan, kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak terjadi karena ketidaknyamanan perasaan anak di rumah yang dirasakan oleh anak.
“Rumah adalah pintu pertama mengantisipasi terjadinya penyimpangan perilaku pada anak. Anak-anak yang melakukan perilaku menyimpang ternyata akibat kondisi rumah yang tidak nyaman dirasakan anak,” jelasnya.