Teknoflas.com – Jose Mauri tak kunjung memperoleh kesempatan main lebih banyak sejak gabung ke AC Milan. Sejauh ini mantan pemain Parma itu baru berlaga tiga pertandingan, sayangnya tak ada satupun debut Seri A 2015/16 melainkan ajang Coppa Italia. Walaupun tampil di ajang kompetisi kelas dua, ia tak kunjung memperoleh kepercayaan pelatih Sinisa Mihajlovic untuk tampil penuh selama 90 menit.
Mauri datang dengan status bebas transfer dan melangkah penuh rasa percaya diri ke markas besar Milanello. Ia merasa sangat yakin bakal merebut satu tempat di starting eleven racikan Mihajlovic, apalagi bermodal sebagai salah satu gelandang muda paling bersinar di Seri A 2014/15. Semua impian runtuh ketika AC Milan turut merekrut Andrea Bertolacci dan Jurac Kucka, para pemain dengan segudang pengalaman profesional.
Mimpi buruk Jose Mauri menjadi kenyataan usai gagal bersaing merebut satu tempat. Ia menjadi pilihan terakhir pelatih Mihajlovic yang lebih suka menurunkan Montolivo, Bertolacci dan Kucka dalam sistem rotasi. Padahal sebagai pemain muda, Mauri butuh waktu main lebih banyak guna mengasah pengalaman dan kemampuan. Itulah yang tak diperoleh selama enam bulan gabung di AC Milan.
Mauri terakhir kali memperoleh kesempatan bela seragam AC Milan di ajang Coppa Italia melawan Alexandria, Selasa (26/1/2016). Sayangnya pemain Italia kelahiran Argentina itu hanya dipercaya main selama 63 menit seperti dilansir teknoflas.com dari laman Transfermarkt. Akibat jarang main secara rutin di kompetisi tertinggi, Mauri tampil kurang greget dan tak sesuai bakat terpendam di dalam dirinya.
Kini sejumlah pengamat sepakbola Italia menyebut Mauri berpotensi ikuti jejak Saponara yang justru tampil gemilang usai pindah dari AC Milan. Pemain yang kini merumput di Empoli itu sukses membuat direksi Rossoneri gigit jari dengan performa gemilang dan peningkatan mahar transfer berkali-kali lipat. Sesuatu yang tak pernah diraih Saponara sewaktu berseragam Rossoneri karena kerap menghangati bangku cadangan.
Sekarang Mauri menuntut pindah dari AC Milan, namun berstatus pinjaman hingga akhir musim. Rossoneri harus rela melepasnya ke tim lain, tetapi jangan sampai mengulang kesalahan serupa saat meminjamkan Saponara ke Empoli, yakni peminjaman dengan opsi pembelian di akhir musim.