Teknoflas.com – Pihak kepolisian mengaku sudah mengantongi empat bukti kuat untuk menjerat tersangka pembunuh Wayan Mirna Salihin (27) yang diduga tewas keracunan senyawa sianida usai minum es kopi vietnam di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, pada 6 Januari silam.
Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti, setidaknya dibutuhkan dua alat bukti untuk menjerat tersangka pembunuhan, namun pihak kepolisian sudah punya empat alat bukti yang bakal membuat pelaku tak mampu berkelit ataupun membantah semua tindak kejahatan. “Kami punya empat alat bukti untuk menangkap tersangka pembunuh Mirna,” ungkapnya dilansir teknoflas.com dari laman Inilah.
Sayangnya Krishna Murti ogah menyebutkan semua alat bukti yang telah dikumpulkan oleh tim penyidik Polda Metro Jaya. Walaupun sudah mengantongi alat bukti kuat, tetapi pihak kepolisian enggan terburu-buru menetapkan tersangka pembunuh Mirna. Kewaspadaan sengaja diterapkan demi menghindari kemungkinan pelaku membantah atau berkelit.
Hingga berita ini diturunkan, tim penyidik kepolisian masih menanti legal yuridis sejumlah alat bukti mulai dari keterangan saksi ahli sampai hasil analisa petugas Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri. Menurut penuturan Kombes Krishna Murti, surat keterangan saksi ahli baru keluar pada Selasa ini.
Kombes Krishna Murti menambahkan, tim penyidik memakai semua metode kuat demi menjerat tersangka pembunuh Mirna. Dengan demikian, kecil kemungkinan bagi pelaku untuk tidak dapat membantah bukti-bukti yang ada saat persidangan digelar nanti. Selain itu penyidik juga berkoordinasi dengan jaksa peneliti untuk memperjelas kontruksi tindak pidana ini agar semua kekurangan ada berita acara bisa segera dipenuhi sebelum dilemparkan ke pengadilan.
Kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin usai meminum es kopi vietnam di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, telah mengundang perhatian sejumlah masyarakat Indonesia. Mereka penasaran untuk mengetahui siapa tersangka pembunuh Mirna yang hingga detik ini masih belum dibeberkan oleh pihak kepolisian.