Teknoflas.com – Nama Freddy Budiman secara mengejutkan kembali menghiasi sejumlah media online tanah air. Pria bertubuh gemuk itu tak lagi dikaitkan soal bisnis barang haram narkoba melainkan mendukung gerakan kelompok militan ISIS. Bagaimana bisa? Semua bermula soal rumor kedekatan dengan terpidana terorisme Aman Abdurrahman.
Sekedar informasi, Freddy Budiman dan Aman Abdurrahman merupakan penghuni Lapas Nusakambangan. Sebelum menghuni lapas yang berada di provinsi Jawa Tengah itu, Freddy mendekam di Lapas Cipinang sebelum akhirnya terpaksa dipindahkan pada 2013 silam. Lalu benarkah rumor bergabungnya Freddy ke ISIS?
Rumor miring yang berkembang pesat di kalangan wartawan dibantah langsung oleh pihak lapas Nusakambangan. Walaupun telah menjadi mualaf, rajin ibadah dan gemar mempelajari agama, Freddy Budiman tak pernah bertemu atau berbicara dengan Aman Abdurrahman yang merupakan penggerak ISIS di Indonesia.
Menurut penuturan Kepala Humas Ditjen PAS Akbar Hadi, Freddy Budiman belum pernah satu blok ataupun satu lapas dengan Aman Abdurrahman yang berada di Kembang Kuning, sedangkan si gembok narkoba itu berada di Batu. Antara Kembang Kuning dan Batu terpisah jarak sekitar 5-6 km.
Walaupun mendekam di penjara Nusakambangan, Aman terus menjalankan tugasnya dengan mempengaruhi sejumlah penghuni lapas. Bahkan ia memiliki kelompok sendiri yang bergerak terpisah dari penghuni lainnya. Menurut penuturan Akbar, sosok Aman berbeda dari penghuni lapas lainnya karena memiliki latar belakang ideologi yang kuat.
Akbar mengaku sempat bertanya ke Freddy Budiman soal kedekatan dengan Aman Abdurrahman. Uniknya pria yang pernah dekat dengan model seksi Anggita Sari itu mengaku tidak kenal Aman. Sejak menjadi mualaf dan pindah ke lapas Nusakambangan, banyak hal berubah dari sosok seorang Freddy Budiman. Ia lebih banyak menghabiskan waktu dengan olahraga, mengaji dan salat.
Sekedar informasi tambahan dilansir dari laman Detik, Jumat (22/1/2016), Freddy Budiman kini tak lagi menghuni Lapas Batu melainkan Lapas Gunung Sindur, namun pemindahan tersebut tidak ada sangkut paut terhadap kontak komunikasi dengan napi terorisme di Nusakambangan.