Teknoflas.com – Kevin Prince Boateng untuk kedua kalinya melakoni debut bersama AC Milan dan sukses pamer performa menjanjikan dalam skema formasi andalan Sinisa Mihajlovic. Pemain asal Ghana itu membuat serangan dari lini tengah ke depan jadi lebih hidup dan beberapa kali merepotkan lini pertahanan lawan. Akankah Boateng menjadi jawaban atas kekurangan skuat Rossoneri selama ini?
Dalam sejumlah laga AC Milan di Seri A 2015/16, tim asuhan Mihajlovic dinilai bermain tanpa arah karena tak adanya pemain yang bisa menjadi sosok pemimpin di atas lapangan. Meskipun ban kapten melingkar di tangan Riccardo Montolivo, para pemain belum menyatu layaknya sebuah tim yang siap tampil konsisten.
Walaupun tidak main penuh selama 90 menit, kehadiran Boateng seakan menjadi angin segar dalam skuat AC Milan. Ia beberapa kali menunjukkan bukti sebagai pemain berkualitas dan sosok pemimpin sejati di lapangan tengah. Boateng pandai mengatur ritme, intense menekan lini belakang lawan dan kemampuan akselerasi mengagumkan yang gagal diwujudkan oleh Kucka.
Suasana pertandingan berubah ketika Boateng masuk ke lapangan. Para pemain AC Milan seolah mendapat suntikan moral yang sebelumnya tak pernah terlihat di musim ini. Mihajlovic sepertinya siap memberi peran spesial pada Boateng, apalagi punya pengaruh besar dalam ruang ganti pemain. Ia bisa saja menggantikan peran pemimpin yang dalam beberapa tahun terakhir masih melekat pada sosok Ibrahimovic.
Memang benar Boateng memiliki kharisma sebagai figur pemimpin dalam skema formasi Mihajlovic, namun pemain Ghana itu harus memastikan masa depannya terlebih dahulu di AC Milan. Boateng sempat cedera parah di lutut, apalagi Mihajlovic tak lagi mengusung format gelandang menyerang yang menjadi posisi favoritnya. Saat ini Rossoneri hanya memberi kontrak selama enam bulan, jika tampil baik maka diberi hadiah perpanjangan kontrak baru.