Teknoflas.com – Pemecatan alias Drop Out Ketua BEM, Ronny Setiawan, selaku mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) oleh Rektor Prof Dr Djaali telah membuat situasi kampus memanas. Sejumlah mahasiswa mengaku tidak terima dengan tindakan semena-mena tersebut, apalagi tuduhan kepada Ronny yang dianggap telah melakukan penghasutan berbasis teknologi.
Kronologi pemecatan Ketua BEM UNJ, Ronny Setiawan, akhirnya dibeberkan oleh Ahmad Firdaus sebagai Ketua Aliansi Mahasiswa UNJ Bersatu pada Rabu, 6 Januari 2016.
23 Desember 2015
Mahasiswa Fakultas MIPA mengadakan demo penolakan atas rencana pemindahan gedung fakultas dari kampus B ke kampus A. Mereka menolak karena tidak lengkapnya fasilitas penunjang akademik dan organisasi yang memadai bagi mahasiswa. Demo turut disertai tulisan akun anonim yang mengkritik keras Rektor UNJ, tulisan tersebut menyebar secara luas ke sekitar lingkungan kampus dalam waktu singkat.
27 Desember 2015
Mahasiswa dari seluruh fakultas dikumpulkan guna membahas tujuh isu hangat di sekitar lingkungan kampus, mulai dari parkir, UKT, KKN/KKL, FMIPA, beasiswa, BEM Prodi dan dugaan keterlibatan dosen Fakultas Ilmu Sosial dalam kasus pelecehan seksual. Pada cara tersebut, kalangan mahasiswa sepakat untuk mengadakan diskusi permasalahan kampus.
29 Desember 2015
Diskusi bertema ‘UNJ GAWAT DARURAT!’ digelar oleh Aliansi Tim Aksi se UNJ dan Underbow BEM. Sebelumnya acara tersebut digelar, pada pagi harinya seluruh ketua Lembaga OPMAWA (BEMF dan BEMJ) dipanggil mendadak oleh Dekanat.
30 Desember 2015
Aliansi Mahasiswa UNJ Bersatu melalui perantara BEM mengajukan surat permohonan audiensi kepada Rektorat. Surat tersebut meminta klarifikasi terkaif kebenaran isu yang ada di sekitar mahasiswa.
4 Januari 2016
Ketua BEM UNJ Ronny Setiawan menerima surat panggilan Rektor UNJ agar datang ke kampus bersama orangtua.
5 Januari 2016
Ronny Setiawan akhirnya dipecat alias Drop Out (DO) sebagai ketua BEM beserta statusnya mahasiswa UNJ melalui surat bernomor 01/SP/2016. Alasan pemecatan yaitu adanya tindak kejahatan dan penghasutan berbasis penghasutan. Ronny juga dinilai mengirim surat bernada ancaman kepada rektor UNJ.