Teknoflas.com – Penurunan harga BBM 2016 pada 5 Januari pukul 00.00 WIB turut berpengaruh langsung pada penurunan harga Elpiji non subsidi. Mengapa demikian? Menurut pengakuan Ahmad Bambang selaku Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero), penurunan harga disebabkan oleh penurunan faktor pembentuk harga Elpiji.
Kini masyarakat yang membeli gas Elpiji ukuran 12 kilogram (kg) bakal menghemat uang sebesar Rp 5.600. Dengan demikian, harga tabung 12 kg yang semula Rp 134.600 menjadi Rp 129.000. Penetapan harga tersebut berlaku untuk semua wilayah Indonesia, baik itu Jabodetabek ataupun bukan.
Tak hanya tabung gas Elpiji 12 kg saja, PT Pertamina (Persero) juga turut memangkas harga Bright Gas. Untuk tabung Bright Gas ukuran 5,5 kg, harganya menjadi Rp 57.500 dari Rp 62.000 dimana terjadi penurunan sebesar Rp 4.500.
Penurunan harga komponen pembentuk harga gas turut berpengaruh langsung pada penurunan harga Elpiji dan Bright Gas keluaran PT Pertamina (Persero). Selain itu, faktor-faktor lain turut berpengaruh yaitu penurunan tajam harga minyak bumi dan terkendalinya nilai tukar Rupiah ke Dolar Amerika Serikat. Faktor lainnya yaitu penetapan angka inflasi oleh pemerintah dan Bank Indonesia.
Ahmad Bambang mengatakan,dengan adanya perubahan harga BBM dan gas di awal tahun 2016 diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia ke arah yang lebih baik lagi. PT Pertamina sendiri tak hanya menurunkan harga BBM jenis subsidi, namun non subsidi. Adapun perubahan harga baru sebagai berikut:
1. Pertamax menjadi Rp 8.450 per liter dari Rp 8.650 per liter.
2. Pertalite menjadi Rp 7.950 per liter dari Rp 8.200 per liter.
Perubahan harga tersebut diharapkan bisa memberi dampak positif bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia.