TeknoFlas Portal Berita dan Informasi Terkini
Teknoflas.com – Gula memang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Tidak hanya makanan berat saja, minuman ringan seperti teh ataupun sirup pun pasti membutuhkan gula sebagai pemanis yang menyegarkan. Ada dua pemanis yang tengah populer di kalangan masyarakat, yakni sirup jagung dan gula itu sendiri.
Sama-sama manis, namun sirup jagung dan gula jelas memiliki perbedaan. Para ilmuwan masih berdebat tentang perbedaan efek kesehatan manusia dari kadar tinggi fruktosa pada sirup jagung dibanding pada gula.
Perdebatan mengenai hal tersebut bahkan sempat merambat menjadi kasus hukum. Seorang pengacara yang mewakili perusahaan gula mengatakan di pengadilan awal bulan ini, bahwa sirup jagung tak bisa dibandingkan dengan gula.
Seperti yang dikutip dari Huffington Post, pengacara lainnya yang mewakili sirup jagung, mengatakan bahwa produk yang diwakilinya dan gula punya kadar kalori yang setara. Keduanya juga diklaim punya efek yang sama terhadap tubuh.
Gugatan ini berawal pada tahun 2011, ketika produsen penyulingan gula dibuat. Mereka menggugat kelompok produsen sirup jagung dan mengatakan bahwa fruktosa berkadar tinggi pada sirup jagung (HFCS) sebagai “gula jagung” dan “alami” yang terdapat dalam kampanye mereka, tidaklah benar. Namun, pada tahun 2012, Badan Administrasi Obat dan Makanan Amerika mengklaim bahwa sirup jagung tidak dapat disamakan dengan gula.
Dalam sidang terbaru, produsen gula menuntut $1,1 milyar atau Rp151 triliun dari penyulingan jagung sebagai ganti atas kerugian yang mereka derita karena kampanye sirup jagung sebelumnya.
Tidak ingin kalah, penyulingan jagung juga menuntut $530 juta atau Rp7,3 miliar sebagai gugatan balik. Mereka mengungkapkan bahwa sirup jagung dari sudut nutrisi sama dengan gula, yang secara ilmiah dikenal dengan nama sukrosa.
Gula dan HFCS secara konsisten mengandung dua molekul sederhana yang sama: fruktosa dan glukosa. Namun pada gula, molekul glukosa dan fruktosa saling berhimpitan satu sama lain, sementara pada HFSC tidak, kata Stanhope yang tengah meneliti hal tersebut. HFSC berisi campuran dari kedua jenis molekul itu.
