Teknoflas.com – Sepakbola Indonesia kembali ditinggal pergi salah satu legenda hidup, yakni Sinyo Aliandoe. Mantan pemain dan pelatih itu pergi selamanya pada usia 77 tahun di Jakarta pada Rabu pagi (18/11/2015) sekitar pukul 08.42 WIB. Jasad almarhum bakal disemayamkan hingga Jumat mendatang di Ruang Duka Gabriel, Rumah Sakit Carolus, Salemba, Jakarta.
Sinyo Aliandoe mulai dikenal masyarakat Indonesia ketika bergabung dengan klub Persija Jakarta. Namanya semakin berkibar usai membawa klub Ibukota itu menjuarai liga domestik pada 1964. Disebut sebagai salah satu pemain terbaik, Sinyo pun memenuhi panggilan timnas Indonesia di sejumlah laga internasional hingga akhirnya pensiun dini di awal tahun 1970-an.
Akibat cedera pergelangan kaki yang sangat parah hingga patah tulang, Sinyo pun lebih cepat gantung sepatu. Peristiwa itu tak mematahkan semangatnya untuk terus berkecimpung di dunia sepakbola. Ia pun mengawali karir baru sebagai seorang pelatih profesional. Klub yang paling banyak merasakan tangan dinginnya adalah Arema dan Persija.
Kejeniusan Sinyo Aliandoe meracik strategi formasi di sejumlah klub tanah air mendorong PSSI untuk memilihnya sebagai pelatih timnas Indonesia. Ada sejumlah prestasi emas yang dipersembahkan untuk tim garuda, mulai dari Piala Aga Khan di Bangladesh, Piala Raja di Thailand hingga Merdeka Games di Malaysia.
Prestasi gemilang yang paling diingat oleh pecinta timnas tahun 80-an yaitu saat Sinyo Aliandoe hampir membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia 1986 Meksiko. Cita-cita tim garuda berlaga di kompetisi bergengsi dunia harus kandas saat takluk di babak Play Off dari Korea Selatan.
Daftar prestasi emas Sinyo Aliandoe tidak bakal dilupakan oleh semua orang yang jatuh cinta dengan sepakbola nasional. Ia merupakan legenda besar yang sukses sebagai pemain dan pelatih dengan segudang kebanggaan yang tak bakal lekat oleh waktu.