Teknoflas.com – Menanggapi berita simpang siur terkait jumlah korban tewas akibat serangan ISIS di Paris pada Jumat malam (14/11/2015) memaksa pemerintah Prancis merilis pernyataan resmi. Sebelumnya Presiden Francois Hollande menyebut jumlah korban tewas mencapai 127 orang, namun diralat beberapa jam kemudian oleh seorang jaksa penuntut di ‘Kota Mode’, Francois Molins.
Menurut Molins seperti lansir dari laman BBC, jumlah korban tewas menyentuh angka 129 orang. Serangan di enam lokasi berbeda itu juga melukai 352 orang yang mana 99 orang dalam keadaan kritis karena terluka parah. Demi melancarkan serangan, anggota kelompok ISIS itu terbagi menjadi tiga tim.
Serangan ISIS di Paris, tepatnya gedung pertunjukan Bataclan, dilakukan oleh seorang pria berusia 29 tahun bernama Ismael Omar Mostefai. Pria kelahiran Prancis itu sudah membekali diri dengan senjata dan rompi berbahan peledak tinggi. Akibat tindakan brutal Mostefai, 89 orang dinyatakan tewas saat tengah menyaksikan konser musik Eagles of Death Metal.
Tak hanya gedung konser saja yang menjadi target serangan ISIS di Paris, namun sejumlah tempat umum yang mana salah satunya adalah Stadion Stade De France dimana laga Prancis vs Jerman sedang berlangsung. Menurut catatan sejarah, serangan ekstrimis merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia ke-2.
Serangan ISIS di Paris melibatkan tujuh orang dimana enam orang meledakkan diri sedangkan 1 orang tewas usai ditembak oleh pihak kepolisian. Meski kelompok ISIS sudah mengaku bertanggung jawab via pernyataan media sosial, video atau audio, pemerintah Prancis menjalin kerjasama dengan Jerman, Yunani dan Belgia.