Teknoflas.com – Mengapa seseorang menderita gangguan rasa cemas? Hingga saat ini sejumlah hasil studi belum menemukan penyebab pastinya dan seakan menjadi misteri yang belum terpecahkan. Namun para peneliti mengungkap bahwa gangguan ini bukan akibat dari lemahnya atau cacat karakter personal.
Para peneliti terus melakukan studi untuk mengungkap lebih jauh gangguan rasa cemas. Ternyata banyak dipengaruhi sejumlah faktor seperti perubahan otak hingga stres akibat lingkungan sekitar.
Tak jauh berbeda dari penyakit otak lainnya, gangguan rasa cemas mungkin saja turut disebabkan oleh permasalahan di sirkuit fungsi otak yang mengatur rasa takut dan emosi lainnya. Sejumlah studi menyebutkan bahwa stres berkepanjangan atau tingkat parah dapat mengubah kerja sel-sel saraf yang mengirim informasi dari satu tempat ke tempat lain.
Studi lainnya menyebutkan bahwa orang dengan rasa cemas tinggi telah mengubah struktur otak yang mengendalikan memori dengan emosi kuat. Tak hanya itu saja, gangguan rasa cemas ternyata juga dapat menular dari garis keturunan. Dengan kata lain, seorang anak bisa mengalaminya jika salah satu orangtua menderita gangguan ini.
Seperti dijabarkan pada paragraf sebelumnya, gangguan rasa cemas juga diakibatkan faktor-faktor lingkungan tertentu seperti trauma atau kejadian spesifik. Dengan demikian, orang-orang yang punya potensi kena gangguan rasa cemas bisa mengalaminya karena pengaruh lingkungan.
Gangguan rasa cemas harus diatasi secepat mungkin, penderita biasanya menunjukkan sejumlah gejala seperti:
1. Perasaan panik, takut dan tidak nyaman.
2. Gangguan tidur.
3. Tangan dan kaki berkeringat.
4. Susah napas.
5. Detak jantung tak beraturan.
6. Tidak mampu menenangkan diri.
7. Mulut kering.
8. Kaki/tangan kesemutan.
9. Pusing.
10. Otot tegang.
11. Mata berkunang-kunang serasa mau pingsan.
Semua gejala gangguan rasa cemas bisa menghampiri begitu saja tanpa adanya peringatan awal. Dengan demikian tak boleh dipandang sebelah mata karena efeknya begitu dahsyat.