Teknoflas.com – Chemsex merupakan aktivitas seksual di bawah pengaruh obat-obatan terlarang, yang kadang juga dengan banyak teman tidur. Hal itu menimbulkan kekhawatiran para pakar kesehatan, kerena perilaku tersebut dapat meningkatkan risiko penyebaran HIV/AIDS.
Praktik chemsex pada umumnya dilakukan oleh laki-laki homoseksual. Ketika melakukan chemsex, mereka menggunakan kombinasi berbagai obat, seperti mephedrone, GHB, GBL, dan sabu. Cara tersebut dapat membuat mereka dapat melakukan hubungan seks selama berjam-jam bahkan berhari-hari.
Penelitian oleh para pakar kesehatan seksual yang diterbitkan oleh BMJ, para pelaku chemsex memiliki risiko penyakit menular sex dan juga kerusakan mental serius akibat ketergantungan obat.
Para penulis melihat dari Chemsex Study yang dilakukan di Inggris pada awal tahun ini. Studi ini menggunakan data survei internet dari laki-laki Eropa, yang berhubungan seks dengan laki-laki. Ada sekitar 1,142 responden di wilayah London, yakni di Lambeth, Soutwark, dan Lewisham.
Dari Independent, sekitar seperlima responden mengaku melakukan chemsex dalam waktu lima tahun terakhir, dan satu dari sepuluh responden melakukannya empat minggu terakhir. Laporan itu menunjukkan, chemsex dilakukan oleh minoritas laki-laki homoseksual. Sebagian kecil laki-laki yang melakukan praktik itu, memiliki masalah kesehatan seksual, kata para peneliti.
Antidote, komunitas sosial yang memberikan informasi tentang lesbian, gay, biseksual, dan transgender di London melaporkan, hampir dua pertiga atau kurang lebih 64 persen tamu yang memakai bantuan obat saat seks menggunakan obat-obatan chemsex pada kurun 2013-2014. Salah satu aktivisnya Jamie Willis dan Hannah McGill, perawat kesehatan seksual di NHS Foundation Trust, yang menulis di jurnal BMJ, mengatakan bahwa pengguna obat-obatan chemsex sebagian besar melaporkan kondisi bahwa mereka tidak tidur atau makan selama 72 jam.
Dan data dari yayasan tersebut diketahui bahwa pelaku chemsex, rata-rata berhubungan seks dengan lima pasangan seksual per sesi. Norma yang berlaku pada mereka adalah seks tanpa kondom.