Teknoflas.com – Ada banyak pemain potensial yang dibidik oleh Direktur Olahraga AS Roma, Walter Sabatini, salah satunya adalah Ali Adnan Kadhim yang saat ini diklaim sebagai pemain Irak pertama di Liga Italia Seri A.
Pemain fullback berusia 21 tahun ini memperkuat Udinese usai didatangkan dari klub Turki Çaykur Rizespor pada bursa transfer musim panas lalu. Walaupun sempat mengalami sejumlah cedera ringan, mantan pemain muda terbaik Asia tahun 2013 itu sukses memperlihatkan taji dengan tampil menawan di Seri A. Potensi besar sebagai calon fullback kelas dunia di masa depan membuat AS Roma tertarik meminangnya.
Menanggapi rumor ketertarikan AS Roma membuat Cristiano Giaretta selaku Direktur Olahraga Udinese angkat bicara. Seperti dilansir teknoflas.com dari laman TMW, dia menolak rencana klub ibukota Italia itu untuk merekrut Adnan pada bursa transfer mendatang.
“Pindah ke AS Roma? Sepertinya terlalu cepat bicara soal itu…,” bantah Giaretta.
Menurutnya Adnan terlalu cepat pindah ke klub besar. Dia menyarankan agar pemain timnas Irak itu terus bertahan di Kota Udine selagi beradaptasi dengan kompetisi level atas Eropa.
“Terlalu cepat bagi Adnan pindah ke klub besar. Ia setidaknya butuh waktu sekitar tiga tahun untuk membiasakan diri dengan kompetisi level atas seperti Seri A,” terangnya.
Meskipun demikian Giaretta mengaku terkejut dengan perkembangan Adnan yang cepat sekali menemukan ‘sentuhan’ dengan gaya sepakbola Italia. Ia pun tak heran klub sebesar AS Roma tertarik meminangnya.
“Harus saya akui Adnan cepat beradaptasi dengan atmosfer sepakbola Italia. Dia tampaknya sudah terbiasa dengan lingkungan penuh tekanan. Saya lihat ia sosok yang penuh motivasi. Menarik sekali melihat perkembangannya di masa depan,” tutup Giaretta.
Adnan oleh sejumlah media online Turki dijuluki sebagai ‘Gareth Bale’ dari Asia karena mempunyai karakteristik yang sama seperti pemain Wales itu. Mungkin julukan tersebut yang membuat Direktur Olahraga AS Roma ngebet ingin membawanya ke Olimpico.