Teknoflas.com – Orangtua harus mewaspadai segala gejala ISPA pada anak dan bayi yang datang menghampiri dengan kamuflase seperti penyakit flu. Seperti diketahui, Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA lebih banyak disebabkan oleh serangan virus yang menyebar lewat udara.
Dilansir dari laman Parenting, ISPA terbagi menjadi dua jenis yaitu:
1. Common cold. Jenis ini biasanya disebabkan oleh adenovirus, respiratory syncytial virus, rhinovirus dan sebagainya.
2. Influenza. Jenis ini biasanya dipicu oleh berbagai tipe virus influenza.
Kemampuan ‘kamuflase’ seperti penyakit flu membuat orangtua kurang waspada ketika buah hati mengalaminya. Berdasar hasil studi dari sejumlah kasus, ISPA biasanya mulai menjangkiti pada musim pancaroba akibat peningkatan sirkulasi virus di udara. Anak dan bayi semakin rentan terhadap penyakit ini karena daya tahan tubuh melemah sebagai efek dari perubahan lingkungan, yakni penurunan udara dari panas ke dingin.
Gejala ISPA pada anak dan bayi lebih mirip flu serta batuk. Buah hati biasanya mengalami pilek, hidung mampet, sakit tenggorokan, demam tinggi, batuk berdahak, batuk kering dan tenggorokan gatal. Semua gejala tersebut mengecoh orangtua sehingga lebih banyak mengandalkan obat medis di apotik tanpa dibawa ke dokter.
Buah hati harus cepat dilarikan ke rumah sakit bila mengalami radang paru (pneumonia) yang disertai gejala sesak nafas. Oleh karena itu, orangtua harus mewaspadai bila anak terkena influenza namun tak kunjung sembuh dan disertai radang paru.
Sementara itu bayi yang terserang ISPA biasanya kena ‘bronkhiolitis’ yakni adanya radang di saluran pernafasan halus pada organ paru-paru. Adapun gejala yang diperlihatkan seperti sesak nafas yang berbunyi berat. Tak hanya itu saja, bayi pun rentan mengalami peradangan dekat pita suara atau daerah laring yang disebut dengan laryngitis. Adapun gejalanya yaitu batuk seperti menggonggong dan sesak ketika menarik nafas.
Orangtua harus mewaspadai gejala ISPA pada anak dan bayi karena semua bisa terkamuflase dengan penyakit flu. Dengan melakukan tindakan medis secepat mungkin, maka kemungkinan terburuk bisa dihindari. Seperti diketahui, ISPA bisa menyebabkan kematian.