Teknoflas.com – Begitu tinggi tekanan dalam kehidupan sekarang. Tak ayal, ketika depresi menyerang, keinginan bunuh diri pun bermunculan. Jika depresi tidak segera ditangani, kemungkinan mengakhiri hidup pun semakin besar. Begitu pula anak-anak, mereka pun juga memiliki potensi depresi.
Apabila orang tua memperhatikan perkembangan dan perilaku serta sikap anak, hal tersebut dapat dihindari.
Ada beberapa hal yang dapat menjadi inspirasi seorang anak mencari kesempatan untuk mengakhiri hidup. Salah satunya merupakan film atau game yang mereka sukai. Jika mereka cenderung menyukai film dengan agedan kekerasan atau bahkan pembunuhan, orang tua mulai harus mengurangi.
Jika percobaan bunuh diri sudah dilakukan sebelumnya, orang tua harus lebih lagi dalam mengawasi anak. Bukan untuk mengekangnya atau mengurungnya, tapi Nina menganjurkan buatlah situasi yang lebih menyenangkan.
Barang-barang juga dirasa penting untuk dicek oleh orang tua. Orang tua harus rutin memeriksa barang yang dimiliki anak. Jika menemukan barang yang sekiranya dianggap belum pantas dimiliki anak atau belum dibutuhkan, jangan keburu naik pitam. Jika terdapat perubahan fisik seperti luka dan beberapa goresan, orang tua harus mulai merespon aktif untuk menanyakan sebab dari luka itu ada di tubuh anak.
Dengan menjadi orang tua yang aktif komunikasi, tentu akan menjadikan anak dihargai apa saja yang ia rasakan. Dengan merasa dihargai, tentu anak menjadi lebih merasa nyaman dan harga dirinya sebagai manusia tidak merasa terinjak. Mengingat semakin lama era stres semakin tinggi, menjadi orang tua pro aktif mendengarkan efektif tentu menjadi solusi sebagai salah satu jalan mengurangi angka bunuh diri yang semakin lama grafiknya semakin naik tajam.