Teknoflas.com – Depresi menjadi situasi yang umum saat ini. Jika dialami oleh orang dewasa, hal tersebut merupakan kewajaran. Mengingat beban pekerjaan, kehidupan sosial, dan lain-lainnya. Bagaimana jika anak-anak sudah mengincipi sesaknya depresi?
Sebelumnya, harus diketahui bahwa depresi memiliki sebab. Dan sebab tersebut berdiam dalam alam bawah sadar anak dalam kurun waktu yang lama. Salah satu contoh sebab yang mungkin menjadi beban anak hingga depresi adalah pindah sekolah, lingkungan yang baru, dan lain-lain.
“Karena hidup yang terus bergerak, ada sebab kejadian besar yang dia rasakan sangat tidak menyenangkan.” ujar Danardi Sosrosumihardjo, seorang dokter spesialis kejiwaan.
Ketika anak mengalami depresi, mereka cenderung menampakkan gejala seperti perasaan tertekan yang berkepanjangan.
“Perasaan tertekan yang berkepanjangan, setidaknya berlangsung satu bulan. Beberapa gejala di antaranya dia tidak menikmati hobinya, susah tidur, malas bertemu orang lain, malas berkomunikasi dengan orang tua atau dengan teman-teman, menyakit orang lain. Itu adalah gejala-gejala penyerta depresi.” tukas Danardi.
Jika anak dihadapkan dengan bullying, anak akan memiliki daya tahan untuk bertahan jika di awal dia telah memiliki kekuatan untuk tidak terpengaruh. Daya tahan mental tersebut didapat dari kondisi lingkungan keluarga yang juga dapat menguatkan. Dalam hal ini, orang tua sangat berperan dalam perkembangan kepribadian anak. Sikap suportif pada anak sangat menunjang identifikasi bagi anak. “Ketika orang tua tidak suportif kepada anak, mengabaikannya, maka anak akan mencari identifikasi lain. Anak akan meniru orang di dekatnya.” tambah Danardi.
Selain depresi juga dipengaruhi oleh genetik, pola asuh juga dapat mempengaruhi tingkat depresi seseorang. Danardi menjelaskan, “Ibarat bibit yang tumbuh, di mana tanahnya, bagaimana dia disiram, subur atau tidak subur tanah tersebut, perkembangan kepribadian anak sangat tergantung oleh pola asuh orang tua.”
Ketika anak depresi, orang tua sangat diharapkan untuk terlibat dalam pemulihannya. Dengan cara apa? Orang tua dapat meluangkan waktu untuk mendukung, mendengarkan, dan sharing pengalaman. Orang tua juga disarankan untuk menyesuaikan cara mereka mendidik anak. Harus dinamis, dan mengikuti usia perkembangan anak.
Danardi menjelaskan bahwa pemulihan anak yang mengalami depresi menjadi tiga besar yaitu dibawa ke psikiater, anak akan diobati dengan obat-obatan. Kemudian diberi arahan secara individu, dan perbaikan lingkungan orang-orang di sekitarnya.