Teknoflas.com – Teknik Alexander adalah teknik yang mengajarkan orang untuk tidak terlalu tergantung pada alas kaki. Pengajarnya, John Woodward telah menjalani hidup tanpa alas kaki sejak 25 tahun lalu.
“Kita telah terlalu lama menganggap penggunakan sepatu itu sebagai sesuatu yang normal dan natural,” ujar Woodward.
Hal ini sebenarnya tidak apa-apa mengingat bahwa manusia tidak lagi sebagai makhluk pemburu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti makanan. Apalagi lingkungan urban saat ini banyak dikeliling hal-hal yang tidak alami dan berbahaya.
Penggunaan alas kaki dapat memberikan dampak negatif, seperti bentuk kaki tersebut. Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di The Foot tahun 2007, dicatat bahwa terdapat perubahan struktur dan fungsi pada kaki akibat sepatu yang ketat yang tidak memberi kaki kesempatan untuk tumbuh dengan alami.
Hal tersebut disetujui juga oleh Woodward. Menurut para ahli, kaki anak yang pada saat baru lahir bukanlah versi miniatur kaki dewasa, melainkan berisi tulang rawan. Seiring berjalannya waktu dari tahun ke tahun, tulang rawan tersebut baru akan berkembang menjadi 28 tulang seperti milik orang dewasa. Proses ini tak akan komplet sampai anak berusia belasan tahun. Sangat disarankan sepatu anak-anak diproduksi sesuai dengan batasan kesehatan dari pemerintah.
Mike O’Neill, konsultan podiatris dan juru bicara Society of Chiropodist dan Podiatrist memiliki keyakinan bahwa banyak orang tua yang memanjakan anaknya dengan aksesoris sepatu sebagai fashion, tanpa melihat sisi fungsionalnya. Menurutnya, lebih banyak sisi negatifnya dan masalahnya pada penggunaan sepatu dibanding tanpa alas kaki.
Namun O’Neill juga tak dapat memungkiri kekhawatiran orang tua jika membiarkan anak-anak mereka berjalan tanpa alas kaki. Seperti menginjak kotoran atau serpihan kaca yang tajam.