TeknoFlas Portal Berita dan Informasi Terkini
Teknoflas.com – Berikut ini tiga video Elanto Wijoyono yang kembali menggemparkan situs jejaring sosial. Pria bertubuh kurus itu berani merekam dan membongkar praktik suap yang melibatkan oknum polisi di Jogja.
Bagi sejumlah netizen tanah air, nama Elanto Wijoyono masih terdengar segar dalam ingatan. Aktivis Jogja itu sempat bikin heboh dunia maya lewat aksi hadang konvoi motor gede yang dinilai merampas hak pengguna jalan raya lainnya.
Tak puas dengan aksi kritisnya, Elanto kembali menghebohkan Facebook usai mengunggah video yang membongkar praktik suap polisi di antara perempatan Jalan Brigjen Katamso – Parangtritis, Yogyakarta.
Dalam tayangan video Elanto yang diambil pada waktu sore hari tersebut, nampak seorang kenek turun dari truk lalu berlari dan masuk ke pos polisi lalu lintas (polantas). Kurang dari semenit, sang kenek keluar dan lari menuju truknya.
Elanto sempat bertanya soal kepentingan sang kenek masuk ke pos polisi, namun tak mendapat jawaban. Rasa penasaran tinggi memberanikan Elanto untuk masuk ke dalam pos dan bertanya langsung ke polisi, apakah menerima uang atau tidak.
Para polisi enggan menjawab pertanyaan dan cenderung menghindar, Elanto pun disuruh keluar dari pos. Tak menyerah, ia tetap berada di sekitar pos sambil terus merekam. Tak lama kemudian, salah seorang polisi menghampirinya dan mengajak berbicara di dalam pos. Elanto menolak dan memilih berbicara di luar. Polisi pun kembali masuk ke pos.
Tak lama kemudian, ada kenek yang turun lalu berlari ke pos. Elanto yang masih terus merekam kemudian melihat semacam ‘kode’ yang menandakan bahwa si kenek tak perlu datang ke pos.
Video Elanto Wijoyono yang membongkar praktik suap polisi langsung tersebar viral di Facebook. Hingga akhirnya turut diunggah ke akun Youtube miliknya. Berikut tiga video hasil rekaman aktivis Jogja ini.
Dalam tiga video Elanto Wijoyono, tampak jelas praktik nakal yang dilakukan oleh oknum nakal. Ia pun mengingatkan masyarakat agar selalu kritis terhadap segala sesuatu yang berujung pada tindakan koruptif. Keberanian untuk mengungkap kebenaran merupakan ajakan membangun masyarakat yang lebih peduli.
