Teknoflas.com – Siapakah sosok Imam Shamsi Ali? Namanya mulai mencuat saat kampanye bakal calon presiden Amerika Serikat Donald Trump turut menampilkan Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
Seperti diketahui, Shamsi Ali merupakan Imam Besar Masjid New York dan tokoh muslim Indonesia di negeri ‘Paman Sam’. Ia pun mencurahkan rasa kecewanya via akun Facebook miliknya.
Menurut pria yang sudah lama menetap di Amerika Serikat, kehadiran ketua dan wakil ketua DPR di acara kampanye Donald Trump dinilai sangat tak etis dan martabat bangsa. Akibat curahan hati yang bersifat mengkritik itu, Shamsi diancam somasi oleh Fadli Zon.
Walaupun menerima ancaman somasi dari seorang pejabat negara yang cukup berpengaruh, Imam Shamsi Ali mengaku tidak gentar sedikit pun. Ia justru mengingatkan para anggota dewan DPR agar bijak memakai anggaran negara mengingat kondisi masyarakat masih memprihatikan.
Lalu siapa sosok Imam Shamsi Ali yang sebenarnya?
Pria bernama Muhammad Utteng Ali ini merupakan pemimpin komunitas umat muslim di Kota New York, Amerika Serikat. Saat ini dia juga dipercaya sebagai imam di masjid terbesar New York yang berlokasi di 96th street and 3rd AV Manhattan.
Selain itu, Shamsi Ali juga menjabat Direktur Jamaica Muslim Center di Queens dan Ketua Masjid Al-Hikmah di Astoria. Pria yang berasal dari Bulukumba, Sulawesi Selatan itu juga menjabat anggota dewan penasihat untuk sejumlah organisasi lintas agama seperti Federasi untuk Perdamaian Timur Tengah, Tanenbaum Center dan menjadi Ketua Dewan Pembina Muslim Federation ASEAN Amerika Utara.
Sosok Imam Shamsi Ali cukup beken di komunitas lintas agama dan sering tampil sebagai pengajar. Dia merupakan satu diantara pemimpin agama lain yang menerima undangan Presiden AS George W Bush saat mengunjungi lokasi tragedi 11 September 2001.
Selain berjumpa dengan Presiden AS, Shamsi juga pernah bertemu dengan sejumlah toko beken seperti KH Abdurrahman Wahid, BJ Habibie, serta pasangan Bill dan Hillary Clinton. Pada 2006 silam, Imam Shamsi Ali didaulat sebagai salah satu di antara 7 pemimpin agama paling berpengaruh di Kota New York oleh New York Magazine.