Teknoflas.com – Walaupun zaman telah berubah ke era digital, masyarakat Indonesia masih percaya pada hal-hal klenik yang berkaitan dengan aktivitas berkendara. Sejumlah mitos di jalanan seperti menekan klakson saat melewati daerah sepi nan angker masih kerap dilakukan oleh pengendara roda dua maupun roda empat.
Berikut 4 mitos berbau klenik yang masih kerap terjadi dan dipercaya oleh masyarakat Indonesia.
1. Membunyikan klakson di daerah sepi
Mitos ini masih dipercayai oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Membunyikan klakson ketika melintasi daerah sepi nan angker disebut sebagai bentuk penghormatan kepada penghuni mahluk halus yang mendiami kawasan tersebut.
Selain membunyikan suara klakson, pengemudi juga dianjurkan untuk menyalakan lampu jauh beberapa kali sebelum melintasi daerah angker. Langkah ini juga disebut bentuk penghormatan kepada penguasa wilayah tersebut.
2. Sumber kecelakaan di pertigaan atau perempatan
Masih banyak masyarakat Indonesia yang meyakini mitos pertigaan atau perempatan jalan merupakan salah satu lokasi rawan kecelakaan. Sebenarnya itu tidak benar karena kecelakaan justru terjadi akibat pengendara tak mentaati peraturan atau lampu lalu lintas.
Logika ini turut dibenarkan karena lokasi tersebut adalah titik temu banyak kendaraan dari berbagai arah. Sayangnya, masih banyak pihak yang meyakini bahwa kecelakaan di pertigaan atau perempatan jalan merupakan ulah usil mahluk gaib yang menguasai wilayah tersebut.
3. Nasib sial usai tabrak kucing
Mitos tabrak kucing hingga mati dapat menimbulkan nasib sial masih dipercaya oleh masyarakat Indonesia. Konon, pengendara bakal mengalami nasib sial jika menabrak kucing hingga mati dan tidak menguburnya dengan layak.
Masih belum diketahui kebenaran mitos ini, namun sebagai pengendara yang bertanggung jawab, sebaiknya berhenti dan menguburkan kucing yang sudah ditabrak mati tersebut. Anggap saja sebagai bentuk penghormatan atau minta maaf karena menghilangkan nyawa hewan tak berdosa.
4. Lampu merah beruntun
Mitos ini masih dipercayai para pengendara roda dua atau roda empat di Indonesia. Banyak pengendara yang meyakini jika sudah terkena lampu merah di salah satu lampu lintas, maka akan mengalami hal serupa pada lampu lalu lintas berikutnya.
Padahal tak ada keterkaitan sama sekali, semua itu tergantung pada cepat lambatnya laju kendaraan dan timing pergantian di tiap lampu lalu lintas.