Teknoflas.com – Pernah mendengar danau bernama ‘Dendam Tak Sudah’? Danau yang terletak di provinsi Bengkulu ini mungkin masih terdengar asing di telinga masyarakat Indonesia, apalagi namanya yang tergolong unik dan memancing rasa penasaran.
Danau ini terletak di Kota Curup, Bengkulu Utara, sekitar 6 km dari pusat Kota Bengkulu. Dengan luas sekitar 37,50 hektar, danau DendamTak Sudah menyimpan keindahan alam menawan karena dikelilingi bukit-bukit hijau yang menjadi kawasan cagar alam di pulau Sumatera.
Danau ini dikenal sebagai kawasan cagar alam karena menjadi habitat bagi sejumlah jenis ikan langka. Tak hanya itu saja, sekitar danau juga terdapat sejumlah tumbuhan endemik langka yang tak terdapat di provinsi lain, salah satunya adalah anggrek pensil.
Dilansir Teknoflas.com dari laman Kementerian Pariwisata RI, Wonderful Indonesia, danau Dendam Tak Sudah mulai mendapat perhatian para wisatawan dari dalam dan luar negeri. Selain keindahan alam yang menggoda, para pengunjung mendatanginya lantaran penasaran dengan keunikan nama danau.
Terkait dengan nama unik yang tak biasa tersebut, menurut pengakuan penduduk sekitar lokasi, ada dua kisah yang dipercaya menjadi latar belakang penamaan danau seluas 37,50 hektar ini.
Versi pertama mengatakan, nama ‘Dendam Tak Sudah’ berasal dari kisah legenda masa lampau. Konon, sepasang kekasih yang cintanya tak kesampaian karena tak memperoleh restu orang tua. Pasangan kekasih yang saling mencintai itu akhirnya mengakhiri hidup dengan bunuh diri melompat ke dalam danau. Tempat keduanya bunuh diri akhirnya dinamai danau ‘Dendam Tak Sudah’.
Sementara versi kedua menyebutkan, pemberian nama ‘Dendam Tak Sudah’ berlatarbelakang sejarah di mana pemerintahan Belanda yang sedang berkuasa ingin membuat dam atau bendungan di danau ini. Tujuannya yaitu mencegah peluapan air danau sehingga mempermudah proyek pembangunan jalan di sekitar danau tersebut.
Sayangnya, dalam usaha realisasi tersebut, pembangunan dam malah terhenti dan tak pernah selesai hingga tenggat waktu. Oleh karena itu, masyarakat menyebutnya sebagai ‘Dam Tak Sudah’. Namun tak diketahui namanya berubah menjadi ‘Dendam Tak Sudah’ dan terus berlaku hingga sekarang.