Sembilan balap lagi memisahkan antara pebalap Yamaha 36 tahun itu dan mahkota dunia kedelapan, dan Rossi percaya diri dengan kemampuannya setelah ia ‘mengisi ulang baterainya’ dengan libur musim panas.
“Saya siap untuk kembali membalap,” kata Rossi.
“Saya telah beristirahat selama beberapa hari, saya pergi berlibur dengan teman-teman saya dan saya juga berlatih.” “Terdapat sembilan balap lagi yang menanti kami dan masing-masing balap itu akan sangat penting bagi kejuaraan.” Rossi terlibat persaingan sengit di pucuk klasemen kejuaraan dengan Jorge Lorenzo, mengungguli rekan setimnya itu di Yamaha dengan 179 angka berbanding 166 angka setelah sembilan putaran di mana ia finis di podium sebanyak sembilan kali.
Bagaimanapun, Sirkuit Indianapolis jarang menjadi tempat yang menyenangkan untuk Rossi, yang hany menorehkan satu kemenangan di trek itu sepanjang karirnya, yakni pada 2008.
Tahun lalu, Rossi finis di peringkat ketiga ketika pebalap Honda asal Spanyol Marc Marquez meraih kemenangan untuk tahun keempat secara berturut-turut.
Lorenzo juga menghadapi tantangan berat lain di Indianapolis.
“Biasanya Indy bukan salah satu trek favorit saya, namun saya pernah menang di sana sebanyak tiga kali di masa lalu,” kata Lorenzo.
“Tahun lalu, aspalnya brkembang banyak namun layoutnya berbeda dari sirkuit-sirkuit lain.” “Kami merasa sangat positif dan mudah-mudahan kami dapat bertarung pada cara sebaik mungkin dengan Valentino dan Marc.” Sementara itu, juara dunia bertahan Marquez, bertekad mendulang kemenangan kelima secara beruntun di tanah AS setelah mengukir kemenangan di Indianapolis yang memiliki panjang 4,2 kilometer dalam empat tahun terakhir.
Marquez, yang menghabiskan libur musim panasnya di Ibiza, menuju GP Indianapolis dengan bekal semangat setelah meraih kemenangan di Jerman pada bulan lalu.
Saat ini posisinya di klasemen kurang meyakinkan, tertinggal 65 angka dari Rossi dengan koleksi 114 angka.
Bagaimanapun Rossi dan Lorenzo akan mencemaskan bagaimana Marquez meraih sepuluh kemenangan beruntun pada awal kejuaraan tahun lalu, dan terus memandang pebalap Spanyol itu sebagai potensi ancaman.
“Saya pikir ia mampu memenangi banyak balap secara berturut-turut seperti yang ia demonstrasikan tahun lalu,” kata Lorenzo.
“Dengan sembilan balap sampai akhir, ia dapat memulihkan banyak angka atau kami melakukan kesalahan-kesalahan. Maka tentu saja ia merupakan salah satu favorit.” Marquez juga meyakini defisit angka bukan sesuatu yang mustahil dikejar.
“Tentu saja 65 angka itu banyak, namun Anda tahu saya kalah pada paruh pertama musim — mungkin mereka kalah pada paruh kedua musim,” ucapnya, mengacu kepada Rossi dan Lorenzo.
“Saya tahu itu adalah selisih yang besar namun kami akan berusaha untuk fokus seperti pada dua balap terakhir.”