Teknoflas.com – Gambar Blue Moon terus menghiasi sejumlah media online dalam beberapa tahun belakangan ini. Tak mengherankan, fenomena alam ini memang unik dan hanya terjadi beberapa kali saja.
Kejadian ini memang menimbulkan pertanyaan besar masyarakat awam? Apa itu Blue Moon? Mengapa warna bulan kerap berubah-ubah tak sama? Sebenarnya, ada sejumlah faktor yang turut mempengaruhi perubahan warna satelit tersebut, yaitu atmosfer Bumi dan sinar matahari.
Dilansir Teknoflas.com dari laman Timeanddate, sebenarnya sinar matahari punya varian warna yang berbeda-beda. Konon, sinar itu mengalami perubahan sesudah masuk ke dalam atmosfer Bumi. Setelah mencapai permukaan Bumi, sinar matahari akan dipantulkan kembali oleh Bumi ke Bulan. Bisa ditarik kesimpulan bahwa, sinar matahari merupakan salah satu elemen yang menentukan warna bulan.
Bila melihat gambar Blue Moon, para ahli mengatakan bahwa sinar matahari bukan satu-satunya faktor yang turut mempengaruhi. Ternyata atmosfer Bumi turut berperan besar dalam memberi efek warna pada Bulan.
Hasil pantulan sinar matahari yang akan diterima bulan ternyata dipengaruhi oleh unsur dan partikel di dalam atmosfer yakni debu, senyawa awan dan gas. Sementara dalam keadaan posisi sejajar, bulan tidak akan menerima sinar matahari, melainkan pantulan cahaya langsung dari atmosfer Bumi.
Gambar Blue Moon sangat menarik untuk diamati, sama halnya dengan perubahan warna bulan yang menjadi fenomena alam unik. Dilansir Teknoflas dari laman CNN.com, fenomena bulan biru terakhir kali terjadi pada tahun 1950. Pada saat itu, Bulan terlihat benar-benar berbeda, yakni diselimuti warna biru akibat partikel-partikel asap dan debu yang ada di awan.
Fenomena ini bisa terjadi di mana saja, bahkan milyaran manusia dapat melihat langsung di teras rumah masing-masing. Blue Moon di Indonesia akan muncul sepanjang malam ini, Jumat 31 Juli 2015, sejak pukul 18.43. Oleh karena itu, jangan lupa menyiapkan kamera digital atau kamera smartphone untuk mengabadikan gambar Blue Moon.
Ada satu hal yang perlu diketahui, fenomena ini akan menghasilkan Bulan Purnama yang jauh lebih terang daripada sebelumnya. Terkadang bulan tak diselimuti warna biru, bahkan terlihat putih terang seperti diungkap Geoff Gaherty, perwakilan dari Starry Night Education di laman Space.com.