Teknoflas.com – Apa itu Blue Moon? Sebenarnya, ini merupakan fenomena alam unik yang berwujud Bulan dalam balutan warna biru. Milyaran manusia dari seluruh pelosok dunia bisa menyaksikan langsung pada hari Jumat (31/7/2015) malam ini.
Sayangnya, masih banyak kalangan masyarakat awam yang masih keliru mengartikan fenomena alam unik ini. Apa itu Blue Moon? Bagaimana asal-usul dibaliknya? Berikut penjelasan yang dirangkum Teknoflas dari laman Space.com.
Isitilah Blue Moon sebetulnya sudah lama dipakai oleh orang-orang zaman dahulu. Biasanya itu dipergunakan untuk mendeskripsikan sesuatu yang aneh, janggal dan tak wajar. Hingga berita ini diturunkan, masih belum diketahui tempat dan waktu kemunculan istilah kata itu.
Konon, semua kesalahpahaman terjadi di tahun 1946. Kala itu, James Hugh Pruett, seorang ahli astronomi amatir mengirim sebuah artikel yang membahas tentang Bulan ke majalah Sky & Telescope. Dalam artikel yang ditulis oleh James, istilah Blue Moon dimasukkan sebagai salah satu materi.
Usut punya usut, ternyata ilmuwan kelahiran Amerika Serikat itu salah mengartikan fenomena Blue Moon. Dia menuliskan Blue Moon sebagai sebuah fenomena Bulan Purnama ke-3 dari total 4 peristiwa Bulan Purnama yang terjadi dalam tiga bulan. Kesalahan tersebut tidak disadari semua pihak, termasuk majalah itu sendiri dan terus berlangsung dalam waktu lama.
Kekeliruan seputar apa itu Blue Moon yang sebenarnya dapat diluruskan pada tahun 1999. Semua itu berkat penjelasan Philip Hiscock, seorang ahli sejarah cerita rakyat, dan Donald W. Olson, seorang ahli astronomi. Mereka berdua meluruskan bahwa istilah Blue Moon merupakan deskripsi untuk Bulan Purnama ke-2 yang terjadi dalam sebulan.
Fenomena alam ini bisa dinikmati di mana saja, bahkan langit nusantara. Blue Moon di Indonesia akan muncul sepanjang malam ini, yaitu Jumat 31 Juli 2015, sejak pukul 18.43. Oleh karena itu, siapkan kamera untuk mengabadikan momen langka dan unik ini.
Apa itu Blue Moon? satu hal perlu diketahui, istilah itu bukan berarti Bulan akan berganti warna jadi biru. Hanya saja, kondisi Bulan Purnama lebih terang dan bercahaya daripada sebelumnya. Ini diakui langsung oleh Geoff Gaherty, perwakilan dari Starry Night Education.