Teknoflas.com – Dunia balap sedang diselimuti duka mendalam atas berita Jules Bianchi meninggal dunia pada Jumat malam, 17 Juli 2015. Pembalap Formula 1 itu harus menghadapi koma selama 9 bulan usai mengalami kecelakaan fatal di sirkuit Suzuka, Jepang pada Oktober 2014 silam.
Kepergian Bianchi tergolong cepat di usia muda 25 tahun. Dia tak bisa melanjutkan tradisi keluarga besarnya sebagai pembalap setelah diraih oleh sang kakek dan paman. Pembalap berparas ganteng itu meninggal di rumah sakit Nice, sebelah selatan negara Prancis.
“Dia (Jules) sudah berjuang hingga akhir hayat, namun perjuangannya pun telah berakhir. Kami merasakan sakit yang begitu mendalam dan tak bisa digambarkan,” tulis perwakilan keluarga Bianchi.
Bianchi tercatat sebagai pembalap F1 pertama yang meninggal dunia usai kepergian Ayrton Senna dan Roland Ratzenberger di San Marino 21 tahun silam, tepatnya pada akhir pekan tahun 1994.
Banyak pihak ikut berbela sungkawa, termasuk Tim Manor Marussia yang menulis tweet di akun twitter resminya, “Sebuah kehormatan bagi kami pernah memiliki personel sebaik Jules di tim ini.”
“Tak ada satu kata pun yang bisa menggambarkan kepergian Jules Bianchi, terutama bagi pihak keluarga dan dunia olahraga. Satu hal yang bisa diucapkan yaitu saya senang bisa kenal dan balapan denganmu,” ungkap Max Chilton, rekan satu tim Bianchi.
Kabar duka Jules Bianchi meninggal dunia tentu sangat memukul para penggemar setia balap mobil F1. Usai mengalami kecelakaan fatal, pembalap muda itu tak pernah beranjak dari tempat tidur dan terus terbaring koma dalam kurun waktu yang tak bisa ditebak. Pihak keluarga terlihat pasrah ketika Jules terbaring koma, mereka menyerahkan takdir kepada Tuhan. (Baca: Ini Rekaman Video Kecelakaan Jules Bianchi Di Sirkuit Jepang)
Atas kepergian Jules, pihak keluarga tak lupa menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada teman, rekan, sahabat, penggemar dan siapa saja yang ikut menyampaikan bela sungkawa serta dukungan selama 9 bulan perawatan.
“Saat mendengar dan membaca semua pesan, kami sadar bahwa Jules punya tempat tersendiri di pikiran dan hati banyak orang di dunia ini,” tulis perwakilan keluarga Bianchi.
Sebelum Jules Bianchi meninggal dunia, ia merupakan pembalap tim Marussia sejak 2013 dan pernah menggantikan posisi juara F1, Kimi Raikkonen, saat mengalami cedera di sirkuit Silverstone dan meraih hasil sempurna.