Hingga kini pihak kepolisian terus menyusun kronologi kebakaran PT Mandom yang terletak di kawasan MM 2100 Cikarang, Bekasi. Awal peristiwa naas ini berasal dari ledakan tabung gas produksi yang mengalami kebocoran.
“Tabung gas produksi yang mengalami kebocoran itu meledak dan menyambar semua instalasi di ruang produksi. Ledakan terjadi di pagi hari, tepatnya pukul 09.30 WIB. Ada dua kali ledakan yang terjadi,“ ungkap Kombes Rickynaldo Chairul selaku Kapolres Kabupaten Bekasi saat ditemui wartawan di lokasi kejadian, Jumat (10/7).
Rickynaldo mengatakan, karyawan yang sedang bekerja di dalam pabrik terkena sambaran api. “Bahkan pihak kami menemukan seorang jenazah yang tengah memegang mesin,”terangnya.
Kronologi kebakaran PT Mandom memang masih belum diketahui secara urut, namun peristiwa ini sudah memakan 5 korban jiwa. Peristiwa kebakaran berlangsung hebat, butuh 1 jam bagi 8 unit pemadam dari Kabupaten Bekasi untuk mengusir api yang berkobar.
Gedung Baru
Menurut keterangan yang dihimpun Teknoflas dari sejumlah sumber, kebakaran PT Mandom di kawasan MM 2100 Cikarang, Bekasi, ternyata merupakan bangunan baru. Hal ini diperkuat dengan pernyataan sejumlah karyawan.
“Gedung yang terbakar itu bangunan baru, sebelumnya gedung pabrik ada di Sunter,” ucap Arif saat ditemui di RSCM, Jakarta Pusat, Sabtu (11/7).
Menurut pengakuan pria yang baru bekerja lima bulan itu, gedung terbakar merupakan tempat pembuatan minyak wangi. Saat peristiwa naas terjadi, yang sedang bertugas merupakan pekerja non shift.
“Gedung yang terbakar merupakan tempat pembuatan minyak wangi. Saat itu pekerja non shift karena sedang mengejar target,” ungkapnya.
Faktor Kelalaian?
Kronologi kebakaran PT Mandom terus diusut oleh pihak kepolisian. Kebocoran pipa gas dijadikan salah satu pemicu utama. Saat ini pihak penyidik sedang menelusuri apakah kejadian ini ada unsur kelalaian sehingga merenggut korban jiwa dan korban luka-luka.
Menurut penuturan Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Krishna Murti usai menelusuri Tempat Kejadian Perkara (TKP), peristiwa naas ini akibat kecelakaan, namun pihaknya masih mencari tahu apakah ada unsur kelalaian atau tidak.
“Tim sudah kami turunkan. Dugaan sementara adalah kecelakaan. Namun tim penyidik masih menelusuri adakah unsur kelalaian atau tidak. Bila ada, maka bisa dikenakan sanksi hukum” ucap Krishna.
Kronologi kebakaran PT Mandom akan terus diusut hingga ditemukan kebenaran peristiwa naas yang sudah merenggut lima korban jiwa dan puluhan korban luka-luka bakar itu terungkap.