Pemecatan sebagai karyawan di sebuah perusahaan adalah hal paling lumrah dan bisa terjadi pada siapa saja. Sayangnya tak semua orang mengetahui kapan mereka akan dipecat, dan peristiwa ini bisa terjadi kapan saja di saat-saat yang tak terduga.
Dipecat secara mendadak dapat menjadi masalah besar bila banyak kebutuhan belum terlunasi dan belum memiliki pekerjaan pengganti yang layak. Secara otomatis, status pengangguran akan kembali melekat dalam jangka waktu yang tak menentu.
Menurut laman About.com, perusahaan memiliki 10 alasan untuk memecat karyawan seperti minum alkohol saat tengah bekerja, kecanduan narkoba, merusak barang perusahaan, tingkah laku buruk, tak bisa diatur hingga pemalsuan catatan perusahaan.
Berikut ini tiga tanda-tanda akan dipecat dari perusahaan yang biasanya seringkali menimpa para karyawan.
1. Berada dalam pantuan
Tanda-tanda utama saat akan dipecat yaitu berada di bawah pengawasan bos. Segala gerak-gerik akan dipantau sedetil mungkin, hal ini menunjukkan bahwa pimpinan perusahaan sudah tak mempercayai kemampuan anda dalam menyelesaikan pekerjaan dengan benar. Mereka akan meminta laporan terbaru setiap saat.
Dalam hal ini, proses pemecatan tidak terjadi dalam sekejap mata melainkan bertahap. Pimpinan perusahaan tengah mencari alasan yang tepat untuk melakukan pemutusan hubungan kerja, jadi apapun alasan yang disampaikan, anda harus siap menerima kenyataan.
2. Bos mulai tak nyaman
Tanda-tanda akan dipecat bisa tergambar langsung lewat tingkah laku pimpinan perusahaan saat berada di sekitar anda. Biasanya mereka akan sering menyalahkan segala sesuatu yang “tidak lazim” kepada karyawan. Tindakan yang seringkali ditunjukkan seperti marah-marah di depan karyawan bersangkutan, terutama bila gagal memenuhi target kerja, kinerja memburuk hingga sering datang terlambat. Bila itu terjadi, siap-siaplah mendengar kata pemecatan datang ke telinga anda.
3. Perubahan besar-besaran
Dunia bisnis itu dinamis dan selalu mengalami perubahan tak terduga. Adapun tanda-tanda akan dipecat bila perusahaan menerapkan perubahan besar-besaran seperti merger atau akuisisi. Hal paling buruk yang bisa terjadi yaitu masalah finansial pada perusahaan. Bila semua itu terjadi, kemungkinan besar masa kerja sudah tidak diperpanjang dan resmi dalam pemecatan.