Sanksi FIFA untuk Indonesia tentu menghadirkan sejumlah kerugian seperti timnas dan klub tak boleh mengikuti event internasional yang masuk agenda AFC atau FIFA. Adanya intervensi dari pemerintah melalui Kemenpora menjadi asal mula pemberian sanksi tegas dari federasi sepakbola internasional itu.
Ternyata bukan hanya Indonesia yang pernah merasakan sanksi FIFA. Menurut catatan dalam 15 tahun terakhir, ada enam negara yang mengalami nasib serupa dan mampu bangkit dalam waktu singkat. (Baca: 4 Cara Agar Indonesia Terlepas Dari Sanksi FIFA)
Yunani
Federasi Sepakbola Yunani (EPO) terbukti melanggar Statuta FIFA pada 3 Juli 2006. Masuknya politik ke dunia sepakbola dianggap pelanggaran berat dan FIFA pun menjatuhkan hukuman tak boleh ikut turnamen internasional. Ternyata hanya butuh waktu empat hari saja untuk menyelesaikan konflik di tubuh EPO, Yunani pun boleh kembali di level internasional.
Nigeria
FIFA menjatuhkan hukuman berat karena pelanggaran Statuta FIFA, bahkan tim langganan Piala Dunia itu harus dua kali terkena sanksi. Pada 4 Oktober 2010, pemerintah ikut campur tangan terhadap segala aktifitas Federasi Sepakbola Nigeria (NFF), FIFA pun menjatuhkan sanksi yang bisa diselesaikan dalam empat hari. Lalu sanksi kembali dijatuhkan pada 9 Juli 2014 saat pemerintah ikut campur dalam penunjukkan Ketua Umum NFF, namun segera terselesaikan dalam sepuluh hari.
Kuwait
Pemerintah Kuwait ikut mengatur pemilihan ketua umum Federasi Sepakbola Kuwait (KFA) pada 30 Oktober 2007. Atas tindakan itu, FIFA pun tak segan memberikan sanksi tegas. Akan tetapi, itu hanya berlaku sebulan saja dan Kuwait boleh tampil kembali di event internasional.
Peru
Pada 25 November 2008, pemerintah Peru tidak mengakui Ketua Umum Federasi Sepakbola Peru (FPF) terpilih, Manuel Braga. Akibat adanya intervensi, Sanksi FIFA pun turun namun hanya berlaku satu bulan.
Ethiopia
Pada Januari 2008, pemerintah menyingkirkan Ketua Umum Federasi Sepakbola Ethiopia (EFF). FIFA pun memberi sanksi tegas yang hanya berlaku sepuluh bulan saja usai Ketua Umum baru EFF resmi terpilih tanpa intervensi pemerintah.
Brunei Darussalam
Pemerintah Brunei pada September 2009 resmi membekukan BAFA (Federasi Sepak Bola Brunei) lalu mengajukan FADB sebagai penggantinya. Sanksi FIFA pun diberlakukan, tetapi hanya bertahan selama dua tahun saja usai merestui NFABD sebagai Federasi Sepakbola Brunei yang baru.