TeknoFlas Portal Berita dan Informasi Terkini
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memilih 9 wanita anggota pansel KPK 2015 yang berasal dari beragam latar belakang. Mereka ditugaskan untuk menyeleksi calon pimpinan baru KPK jilid 4. Menyikapi hal ini, plt pimpinan KPK, Johan Budi, mengaku optimis terhadap kinerja sembilan wanita pilihan langsung Presiden Jokowi.
“Pemilihan pimpinan KPK yang baru sangat penting karena akan menentukan nasib lembaga ini di masa depan. Sejumlah peristiwa yang menimpa KPK jilid 3 harus dijadikan pembelajaran,” ucap Johan Budi saat ditemui di kantor KPK, Kamis (21/5) siang.
Johan mengatakan, 9 wanita yang terpilih dalam tim panitia seleksi akan menentukan kualitas komisioner KPK yang akan terpilih nanti. Apalagi pimpinan KPK jilid 4 akan menghadapi sejumlah tantangan berat di masa depan. (Baca: Inilah Sejumlah Perbedaan Anggota Pansel KPK 2011 & 2015)
“Pimpinan KPK yang baru nanti menjadi posisi penting, terutama proses seleksinya,” ungkap Johan.
Mantan juru bicara KPK itu menyadari bahwa banyak kepentingan politik elit tertentu yang ingin terlibat dalam proses seleksi pimpinan KPK periode 2015-2019. Tekanan politik yang begitu hebat menjadi tantangan tajam bagi kinerja tim pansel ke depan.
“Memang tak bisa dipungkiri ada banyak kepentingan politik yang ingin ikut ambil bagian dalam menentukan pimpinan KPK. Oleh karena itu, tim pansel harus diisi oleh orang-orang yang bebas dari kepentingan politik, kapabel dan kredibel. Mereka harus paham akan pentingnya sosok pemimpin untuk sebuah lembaga penting seperti KPK,” ucap Johan.
“Anggota tim pansel KPK wajib steril, bebas dari kepentingan pihak manapun, tak boleh ada titipan. Saya lihat anggota pansel punya kredibel dan integritas tinggi, apalagi berasal dari beragam disiplin ilmu.
“KPK memang tak hanya membutuhkan seseorang yang pakar hukum saja, namun memahami teknologi dan manajemen. Sejauh ini saya lihat tim pansel yang terpilih tidak terikat dengan partai politik tertentu,” ucap Johan.
Tak seperti periode sebelumnya, tim pansel KPK 2015 memiliki jumlah anggota yang lebih sedikit daripada tim pansel KPK 2011 yang beranggotakan 13 orang. Presiden Jokowi pun sudah menunjuk Destry Damayanti, M.Sc sebagai Ketua Pansel sekaligus merangkap anggota. Mereka akan segera bertemu dengan Presiden untuk melakukan pembicaraan mengenai masa depan KPK.
