Setelah memastikan tak ikut demo 20 Mei, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) baru akan mengelar aksi unjuk rasa besar-besar pada Kamis (21/05) besok.
Pernyataan itu turut dibenarkan oleh Ahmad Khairudin Syam selaku Koordinator Pusat BEM SI. “Ada sejumlah pihak yang salah menilai perihal rencana demo mahasiswa. Kami tidak akan melakukannya pada Hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei.”
Ahmad menambahkan, BEM SI sudah mencapai kesepakatan bersama untuk melakukan aksi unjuk rasa pada hari Kamis tanggal 21 Mei 2015.
“Kami rekan-rekan mahasiswa sepakat untuk unjuk rasa pada hari Kamis besok. Itu bertepatan dengan peringatan reformasi,” ucapnya kepada wartawan di Bunderan Hotel Indonesia, Rabu (20/5) siang.
Ahmad menegaskan bahwa tidak ada satupun perwakilan BEM SI yang ikut unjuk rasa di depan halaman Istana Negara pada hari ini. Ia mengatakan, unjuk rasa tersebut dilakukan oleh sekelompok mahasiswa yang tergabung di organisasi ekstra seperti Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, Himpunan Mahasiswa Islam dan sebagainya. (Baca: Mahasiswa KPMI Lakukan Demo 20 Mei Di Depan Istana Negara)
Sementara untuk aksi unjuk rasa besok, Ahmad memperkirakan, ada sekitar seribuan mahasiswa yang memadati halaman depan Istana Negara. “Kami akan menggelar aksi unjuk rasa sejak pagi, mulai pukul 10.00 WIB. Pertama kali bakal melakukan longmarch dari patung kuda menuju halaman depan istana negara,” ucap mahasiswa dari Universitas Lampung ini.
Sebelumnya, ada 20 perwakilan mahasiswa BEM SI yang berorasi di depan Bundaran Hotel Indonesia. Mereka merupakan perwakilan dari BEM Politeknik Negeri Jakarta, Universitas Lampung dan Universitas Indonesia. Dalam aksi itu, mereka menyampaikan orasi singkat sekitar satu jam lalu membubarkan diri sekitar pukul 11.00 WIB.
“Kami semua hadir di sini bukan bermaksud untuk demonstrasi, tetapi sekedar berbagi informasi kepada rekan media bahwa tanggal 21 Mei besok, kami BEM SI akan turun lagi ke jalan,” ucap salah seorang perwakilan mahasiswa BEM SI.
Meski BEM SI tidak ikut demo 20 Mei, sejumlah elemen mahasiswa tetap unjuk rasa di depan istana negara termasuk Koalisi Pergerakan Mahasiswa Indonesia (KPMI) yang membawa 60 orang mahasiswa.