Situs sosial media dihebohkan soal kabar beredarnya beras palsu dari plastik di salah satu pasar Indonesia. Masyarakat semakin resah karena tidak tahu cara membedakan mana yang asli dan palsu.
Kini situs Youtube kembali heboh dengan kemunculan sebuah video asal China yang memperlihatkan proses pembuatan beras palsu dari bahan plastik. Sebenarnya ini bukan kasus baru, karena dunia sempat heboh soal beredarnya video pembuatan telur palsu dan produk itu juga sempat masuk ke pasar Indonesia.
Dalam video yang berjudul “Hati-hati Ada Beras Palsu Dari Bahan Plastik Buatan China Masuk Ke Indonesia”, beras tersebut dibuat memakai resin sintesis atau limbah plastik. Tentu saja beras ini tidak aman bagi saluran pencernaan dan mengancam keselamatan jiwa bagi orang yang mengkonsumsinya.
Video tersebut memperlihatkan secara jelas proses pembuatan beras dari awal hingga akhir. Semua proses melibatkan penggunaan mesin canggih sehingga ‘oknum produsen nakal’ tersebut dapat membuat beras palsu dalam hitungan menit.
Dalam video berdurasi dua menitan itu, seorang pria tengah memilih limbah plastik untuk dimasukkan ke sebuah mesin. Nantinya, mesin itu akan mengolah limbah plastik menjadi cairan lalu dimasukkan ke mesin cetak dan hasil akhirnya seperti benang.
Setelah itu, bahan plastik dibawa ke mesin pemotong agar bisa dibentuk menyerupai beras. Bila melihatnya secara sekilas, beras palsu dari limbah plastik tak jauh berbeda dari beras-beras yang tersedia di pasar-pasar Indonesia. Akan tetapi, beredarnya beras palsu ini tentu mengancam keselamatan konsumen.
Seperti diketahui, seorang warga Bekasi bernama Dewi Setiani, dikabarkan telah membeli beras palsu pada hari Minggu (17/5). Jenis beras yang dibeli ternyata berbeda dari beras biasa pada umumnya. Menurut pengakuan Dewi di akun sosial media, bentuk hingga rasa beras yang dibeli lebih menyerupai plastik. (Baca: Beras Palsu Dari Plastik Sudah Beredar Di Pasar)
Awal mulanya, Dewi pergi ke Pasar Mutiara Gading Timur, Bekasi, untuk membeli persediaan beras yang akan diolah menjadi nasi uduk. Dia tertarik dengan salah satu beras yang ditawarkan oleh seorang pedagang di sana, yakni beras dari Karawang merek Straramos. Namun setelah diolah menjadi nasi uduk, bentuk dan rasanya jadi aneh tak seperti biasanya.