TeknoFlas Portal Berita dan Informasi Terkini
Hingga kini Tim SAR Gabungan tengah sibuk mencari pendaki jatuh di kawah Merapi yang bernama Eri Yunanto (21). Mahasiswa Universitas Atmajaya Yogyakarta angkatan 2012 itu jatuh tergelincir usai berfoto di atas sebuah batu besar puncak Gunung Merapi. Tim evakuasi yang bertugas melakukan pencarian dihadapi sejumlah kendala, seperti longsor bila turun hujan dan gas beracun.
Menurut Tri Joko Priyono, Kepala Seksi Operasi Basarnas Kantor SAR Semarang, pihaknya sudah menurunkan 22 personel tambahan untuk memudahkan pencarian. Tim sudah berangkat dan segera bergabung dengan tim SAR Gabungan dari Mapala, AkPOL, PMI, Guruh Merapi, SAR DIY dan Basarnas. (Baca: Tim SAR Terus Mencari Eri Yang Jatuh Di Kawah Merapi)
“Sebelumnya kami sudah mengirim dua SRU, lalu siang ini kembali mengirim satu SRU tambahan. Total ada 22 personel yang terjun ke lapangan. Tim SAR Gabungan yang dikirim ke lokasi terdiri atas Mapala, AkPOL, PMI, Guruh Merapi, SAR DIY dan Basarnas. Jadi, lebih dari 100 personel turun langsung mencari korban yang jatuh di kawah merapi,” tulis Joko via pesan singkat kepada wartawan, Minggu (17/5).
Menurut Joko, proses pencarian korban di kawah Merapi hanya boleh dilakukan pada jam-jam tertentu sesuai anjuran Badan Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (BVMBG) di Yogyakarta. Apabila melewati batas waktu yang sudah ditetapkan, maka dikhawatirkan keluar gas sulfur mematikan.
“Menurut laporan yang kami terima, kawah bisa mengeluarkan gas beracun. Kami juga perlu memperhatikan kondisi cuaca. Pencarian akan dihentikan bila hujan turun karena bisa menyebabkan dinding kawah longsor,” ungkapnya.
Eri Yunanto tercatat sebagai warga Dusun Biru Tengah kelurahan Trianggo, kecamatan gamping Sleman. Korban jatuh di kawah Merapi pada hari Sabtu (16/5) sekitar pukul 11.00 WIB. Menurut keterangan kakak ipar korban kepada tim SAR, Eri dan rekannya, Dicky, bermaksud turun dari puncak tetapi korban tergelincir dan terjun ke kawah.
“Dia itu memang hobi naik gunung, bisa dibilang sudah kenyang pengalaman. Sebelumnya, dia pernah naik gunung Rinjani,” ucap Irfan kepada Tim SAR saat berada di posko Selo, Minggu (17/5).
