TeknoFlas Portal Berita dan Informasi Terkini
Hari ini, Jumat (15/5), sejumlah sekolah di seluruh Indonesia telah mengumumkan hasil UN SMA 2015. Bila Yogyakarta yang dijuluki ‘Kota Pelajar’ ada 15 siswa yang dinyatakan tidak lulus, lalu bagaimana dengan Ibu Kota Jakarta? (Baca: 15 Siswa Tingkat SMA/SMK Di Yogya Gagal Lulus UN 2015)
Menurut Arie Budhiman, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, persentase kelulusan siswa SMA sederajat di Jakarta mengalami peningkatan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
“Jika membandingkan angka tahun lalu, maka persentase tahun ini meningkat jauh,” ucap Arie saat diwawancarai via ponsel. Menurutnya, hanya satu siswa jurusan IPA yang dinyatakan tidak lulus, sehingga persentase kelulusan menyentuh angka 99,996 persen. Arie menambahkan, persentase kelulusan siswa IPA tahun lalu menyentuh angka 99,947 persen dan 12 siswa yang dinyatakan tidak lulus.
Dari jurusan IPS, hanya satu siswa yang tidak dinyatakan lulus UN SMA 2015. Angka persentase kelulusan menyentuh angka 99,996 persen dari total 27.420 siswa. Sedangkan tahun lalu ada 69 siswa yang tidak lulus dari jurusan IPS dengan persentase kelulusan menyentuh angka 99,740 persen. Sementara jurusan bahasa berhasil menjaga rekor kelulusan 100 persen seperti tahun lalu.
Pengumuman hasil UN SMA 2015 juga dirayakan siswa SMK. Adapun persentase tingkat kelulusan menyentuh angka 99,991 persen, hanya enam siswa yang dinyatakan gagal. Padahal tahun lalu tercatat 18 siswa SMK yang gagal.
Namun Arie mengingatkan bahwa data yang disampaikan baru sementara. “Jadi semua data itu masih sementara berdasarkan laporan rayon. Pihak kami akan segera me-verifikasi kebenarannya. Meskipun begitu, bisa dikatakan mengalami peningkatan meski hanya beda selisih 0,001 persen,” ungkap Arie.
Nantinya hasil UN SMA/SMK akan dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2015. Kebijakan tersebut sesuai Surat Edaran ‘Nomor 0123/MPK.H/KR/2015’ dan ‘Nomor 8/M/KB/II/2015’ yang dikeluarkan oleh ‘Menteri Pendidikan dan Kebudayaan’ bersama ‘Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi’ pada 17 Februari 2015.
Tak seperti tahun sebelumnya, kelulusan siswa tahun ini juga melibatkan langsung pihak sekolah yang mempertimbangkan aspek perilaku peserta didik dan hasil semua mata pelajaran sekolah. Jadi, meski hasil UN SMA 2015 milik seorang siswa rendah, tetapi dia dapat lulus karena sekolah turut mempertimbangkan nilai-nilai lain.
