Kembali geger dijagat hiburan, seharusnya ini menjadi sebuah momok permasalahan yang mengganggu citra negara, terutama untuk anak bangsa. Kecanggihan teknologi yang semakin pesat di Indonesia malah disalah gunakan dalam hal kriminal. Salah satunya adalah dengan melakukan bisnis prostitusi melalui dunia maya. Kita mengenal sosial media sebagai alternatif komunikasi canggih yang dapat membantu kita mengetahui perkembangan dunia. Namun, untuk tangan-tangan tidak bermoral pengetahuan yang cerdas menjalankan aksi kriminal di dalamnya.
Ya, para germo, mucikari PSK yang malangnya datang dari kalangan artis yang sempat sedikit tenar namanya dikanca hiburan membuat geleng kepala. Bagaimana tidak, dengan percaya diri mereka menggunakan media sosial untuk melakukan komunikasi langsung dalam menjajakan dirinya.
Dunia hiburan memang membuat gelap mata, dengan ada banyak kemewahan yang ditawarkan juga ketenaran yang membuat mereka naik daun. Menjadi artis cantik yang sexsi dan terkenal adalah dambaan perempuan yang bekerja di dunia hiburan. Namun, ternyata dibalik predikatnya menyandang sebagai artis yang berarti pekerja seni hiburan, juga menyadang predikat pekerja seks komersial. Beberapa nama artis yang tersandung kasus menyeret namanya sebagai salah satu artis yang juga berprofesi sebagi PSK. Mereka memang bukan tergolong dari jajaran artis papan atas yang menggendong karirnya dengan prestasi. Nama-nama artis tersebut hanya sebagain dari jaringan manajeman artis lokal yang juga mengorbitkan mereka sebagai wanita malam.
Dari hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan oleh pihak polres Metro Jakarta Selatan aksi kriminal yang dilakukan para artis ini mengundang sensasi yang cukup berani. Tak segan-segan mereka berani melakukan komunikasi lewat media sosial. Salah seorang mucikari yang berhasil ditangkap adalah Robby Abbas alias Obbie (32) mengaku memiliki kode istilah yang unik digunakan untuk menjual tubuh artis yang berada di bawah manejemennya kepada pria hidung belang. Kode istilah itu seperti ‘arisan’ yang berarti (melayani seks). Misalnya gaya komunikasi obbie yang ia gunakan “eh yey mau arisan (melayani seks) nggak nih besok?” percakapan singkat itu yang biasanya ia gunakan untuk menjalankan aksi jual beli. Pada umumnya mereka menyebut pekerjaan melayi tamu atau seks ini dengan kode istilah ‘ngejob’. Sehingga publik sedikit terkeco dengan istilah yang mungkin artinya bekerja atau ada tawaran pekerjaan, namun dibalik kode tersebut merupakan istilah kriminal.