TeknoFlas.com – Nilai tukar rupiah terhadap dollar dalam perdanganan hari ini Kamis (6/11/2014) di pasar spot mengalami pelemahan, meski sempat dibuka menguat.
Dilansir dari data Bloomberg, rupiah mengalami penguatan pada pembukaan hari ini yakni di harga 12.158 dibanding penutupan kemarin pada 12.162. Akan tetapi penguatan tersebut tidak berjalan lama karena kemudian mata uang Garuda ini langsung melorot ke level Rp 12.180 per dollar AS.
Hari ini, analis memperkirakan rupiah akan turun lagi di tengah kenaikan indeks dollar AS. Data PDB Indonesia yang turun masih menjadi sentimen internal yang memengaruhi pergerakan mata uang garuda.
Angka penjualan ritel Zona Euro yang melambat drastis sudah cukup untuk membawa indeks dollar AS kembali naik ke kisaran 87 walaupun pada saat yang sama mayoritas data AS diumumkan lebih buruk dari periode sebelumnya. Hanya ADP employment di AS yang membaik. Malam nanti ditunggu pengumuman kebijakan moneter ECB. Rupiah melemah kemarin mengikuti pelemahan mata uang Asia, walaupun sesaat sebelumnya indeks dollar AS dalam tren turun.
Buruknya data China di pagi kemarin, menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, kemungkinan adalah penyebab utama. Pelemahan rupiah semakin drastis setelah data PDB menunjukkan perlambatan tajam. Di saat yang sama IHSG yang sempat menguat di pembukaan langsung anjlok.
“Hari ini rupiah berpeluang melemah kembali. Selain karena sentimen perlambatan pertumbuhan, indeks dollar AS yang naik dini hari tadi berpeluang membawa sentimen penguatan dollar AS di Asia,” tulisnya.