TeknoFlas.com – Presiden Jokowi beberapa hari yang lalu menyerakhan 43 nama kandiat calon menteri kepada KPK dan PPATK agar ditelusuri rekam jejaknya, langkah ini mendapatkan apresiasai dari Partai Demokrat, dimana partai berlambang bintang Mercy ini memuji langkah Presiden Joko Widodo yang menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan untuk menelusuri rekam jejak calon-calon menterinya.
“Itu bagus, sangat bagus. Saya yakin beliau (Jokowi) nanti akan mengikuti saran KPK karena berharap menteri-menterinya bagus,” kata Wakil Ketua Umum Demokrat Nurhayati Ali Assegaf di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (21/10/214).
Nurhayati yang terpilih kembali menjadi anggota DPR pada periode 2014-2019 yakin Jokowi akan memilih menteri-menteri terbaik untuk mewujudkan impian rakyat Indonesia.
Sementara Sekretaris Jenderal Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono mengajak publik untuk memberi kesempatan sekaligus mengawasi kinerja pemerintahan Jokowi seratus hari ke depan.
“Kami sebagai wakil rakyat menunggu apa yang beliau sampaikan dengan segala program, masalah, dan tantangan ke depannya. Tentu tak sedikit harapan dan ekspektasi dari masyarakat terhadap beliau,” ujar putra bungsu SBY yang akrab disapa Ibas itu.
Demokrat tak mempersoalkan bila tak semua menteri Jokowi berasal dari kalangan profesional murni. Menurut Ibas, partai politik pun punya kader terbaik yang layak menjadi menteri. “Mereka punya kesempatan sama dalam mengelola program yang ada di pemerintahan,” kata Ibas.
Pekan lalu, Jokowi menyerahkan lebih dari 43 nama calon menterinya ke KPK dan PPATK. Kedua lembaga tersebut telah mengembalikan daftar calon menteri itu dengan sejumlah catatan yang kini menjadi bahan evaluasi Jokowi dalam menentukan kabinetnya.
“Harus (dievaluasi) seperti itu. Itu gunanya PPATK dan KPK kan?” ujar Jokowi di Istana Merdeka.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan ada beberapa nama calon menteri yang diberi tanda warna merah dan kuning oleh KPK. Nama-nama yang diberi tanda merah langsung dicoret dari daftar, sedangkan yang diberi tanda kuning masih berpeluang untuk dipilih menjadi menteri.
Sebelumnya, Indonesia Corruption Watch meminta Jokowi menunda pengumuman kabinet karena ada nama di antara 43 daftar calon menterinya yang integritasnya diragukan dalam pemberantasan korupsi. “Figur tersebut potensial menjadi tersangka korupsi dan diberitakan memiliki rekening atau transaksi keuangan mencurigakan,” kata Koordinator ICW Ade Irawan.
Jokowi yang sudah mempelajari ulang nama-nama calon menterinya, semalam telah memanggil mereka ke Istana. Ia akan mengumumkan kabinetnya di tempat khusus, namun menolak menyebutkan lokasinya secara detail.