TeknoFlas.com – Wildan Mukhollad, belakangan ini diketahui sebagai aktor bom bunuh diri di Irak yang juga merupakan salah satu anggota ISIS. Remaja Lamongan yang bersekolah di Al-Azhar Mesir ini meledakkan diri, awal Februari lalu. Wildan juga berasal dari kecamatan yang sama dengan trio bom Bali. Kecamatan Solokuro merupakan sebuah kecamatan di bagian barat laut Lamongan, sekitar 30 kilometer dari pusat kota.
Sontak saja Perbuatan Wildan ini mengingatkan kita pada sosok trio bom Bali asal Lamongan yang sempat menggemparkan dunia. Sekedar menengok kebelakang jika pada tahun 2002, dunia sempat digegerkan dengan tragedi bom Bali. Tragedi yang telah menewaskan ribuan orang, baik turis maupun orang lokal.
Seperti TeknoFlas lansir dari Tribunnews, Jumat (15/8/2014) Setelah pihak kepolisian melakukan penyelidikan ditetapkanlah tiga bersaudara asal Lamongan yang harus bertandung jawab yakni Ali Amrozi, Ali Ghufron alias Muchlas, dan Ali Imron. Dan kini lamongan menjadi pusat perhatian baik di tanah air ataupun dunia, karena aksi bunuh diri oleh wildan Mukhollad, salah satu anggota ISIS.
Keterkaitan Wildan dalam bom bunuh diri di Irak semula tidak ada yang mengetahuinya. Kabar ini terungkap setelah ada pernyataan singkat Kepala BIN Wilayah Jawa Timur, Brigjen TNI Andi Zainudin Azikin dalam koordinasi di kantor Gubernur Jatim. Brigjen Andi menyebut ada tujuh anggota ISIS asal Lamongan yang sudah ikut berperang di Irak.
Polres Lamongan mendapatkan kabar, satu di antara anggota ISIS Lamongan telah meninggal dalam bom bunuh diri di Irak. Sayangnya baik BIN maupun kepolisian sama-sama tidak membuka identitas para anggota ISIS Lamongan itu, termasuk yang disebut sudah meninggal.
Pihak keluarga Wildan saat dikonfirmasi mengenai hal ini, mengaku tidak tahu persis kejadian bom bunuh tersebut. Keluarga hanya mengetahui kabar wildan meninggal pada 10 Februari 2014 lalu. Muhammad In’am yang merupakan kakak Wildan, mengatakan bahwa Wildan dari dulu bercita – cita ingin mati syahid di medan tempur yakni membela saudara seagama di Irak dan Suriah.
Yang diingat In’am adalah sumpah Wildan yang tidak mau balik kampung karena tidak mau membuat repot keluarga dan pemerintah.