TeknoFlas.com – Gunung merapi kembali melakukan aktivitas vulkanik hari ini, Kamis (27/3/2014). sekitar pukul 13.12. Gunung berapi yang paling aktif di dunia ini kembali bergemuruh selama 5 menit dan mengeluarkan asap serta hujan pasir.
Menurut keterangan dari Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DIY, Subandrio, menjelaskan bahwa Gunung Merapi meletus selama 5 menit, pada hari Kamis (27/3) pukul 13.12. “Namun status Merapi masih dalam kondisi normal,” ujar Subandrio,
Sementara itu di tempat terpisah, Sukiman yang merupakan Koordinator Radio Komunitas Pasak Merapi, menjelaskan bahwa setelah terdengar bunyi letusan selama lima menit, terjadi hujan kerikil dan hujan pasir yang berlangsung cukup lama, sekitar 20 menit.
Akan tetapi, seperti ditegaskan Subandrio, dia juga menyatakan bahwa kondisi Merapi saat ini diperkirakan sudah mulai stabil. “Hujan air tadi juga sudah mengguyur kawasan puncak,” kata Sukiman kepada Liputan6.com di Solo, Kamis (27/3) sore.
Hujan pasir itu kelihatannya mengarah ke sisi selatan dan tenggara, yang mencakup tiga kecamatan, yaitu Kemalang, Kemusu, dan Cepogo, semuanya di Kabupaten Boyolali. Saat ini warga juga sudah kembali ke rumah masing-masing.
Petugas Pos Pengawas Gunung Merapi Ahmad Sopari di Selo, Boyolali, mengakui aktivitas di puncak Merapi kali ini hanya bisa dipantau melalui alat seismograf. Pasalnya, kabut yang terjadi di puncak menyulitkan pemantauan.
“Secara visual, embusan yang terjadi di Gunung Merapi tidak bisa dilihat karena tertutup kabut. Saya hanya bisa melihat adanya embusan dari rekaman seismik dan suara,” kata Sopari.
Dia melanjutkan, adanya kabut tersebut menyebabkan petugas pos pengawas tidak bisa memantau arah luncuran hembusan.
Hal senada ditegaskan petugas Pengamat Gunung Merapi (PGM) Yulianto. “Suara letupan erupsi itu terdengar selama 4-5 menit. Tetapi letupan tidak dapat kami lihat secara visual,” ujar Yulianto.