Teknoflas.com – Jenglot dipercaya oleh masyarakat Indonesia sebagai perwujudan mahluk gaib. Sekilas fisiknya lebih menyerupai boneka yang berukuran kecil, namun berpenampilan seram karena memiliki taring tajam, kuku panjang dan beberapa helai rambut yang terus memanjang.
Seorang warga Karawang, Jawa Barat, bernama Ahmad Syamsudin mengaku sudah dua tahun memelihara jenglot berukuran 12 cm. Mahluk gaib itu ia tangkap dengan tangan kanan lalu digenggam selama lima detik sambil membaca doa dalam hati dan memejamkan mata.
Ahmad menjelaskan, tak sembarangan orang bisa mendapatkannya dan tak semua paranormal bisa memperoleh benda gaib itu. Apabila berjodoh, jenglot mau ikut dengan seseorang, terutama yang mau merawat dan memeliharanya. (Baca: Begini Cara Paranormal Memakai Jenglot Peliharaannya)
“Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa memelihara jenglot. Ada bacaan dan ritual untuk mendapatkannya,” ungkapnya.
Awal mula Ahmad Syamsudin memiliki jenglot saat mendapat isyarat mimpi. Waktu itu, ia mimpi bertemu orang sakti yang pernah hidup di daerah Karawang. Setelah terbangun dari isyarat mimpi itu, ia pun mendatangi sebuah makam keramat dimana orang sakti itu berada. Konon Jenglot yang ia tangkap merupakan jelmaan orang sakti itu.
Ahmad enggan menceritakan lebih lengkap perihal identitas orang sakti yang ditemuinya lewat mimpi. Ia pun kembali menceritakan asal-usul jenglot yang merupakan perwujudan jasad manusia yang menyimpan ilmu kesaktian di masa lampu tetapi jasadnya tidak diterima Bumi ketika meninggal.
“Setiap jenglot punya nama sewaktu masih hidup di dunia. Nama itu dijadikan kata kunci untuk memberi perintah,” bebernya.
Ahmad menambahkan, jenglot miliknya merupakan jelmaan manusia dengan ilmu Bhatara Karang. Orang yang memiliki ilmu itu akan hidup kekal di dunia. Bagi orang yang punya ilmu ini tidak akan mudah mati, jika pun mati ilmunya tak akan hilang begitu saja. (Baca: Mengungkap Misteri & Asal-Usul Jenglot Di Indonesia)
Agar terbebas dari kutukan ilmu Bhatara Karang, jenglot harus mau melaksanakan perintah majikan. Ilmu jenglot akan semakin berkurang jika sering dipakai untuk keperluan gaib. Ternyata ilmu itu justru berpindah ke tubuh si pemilik.
“Sebaiknya enggak dipakai untuk hal gaib. Lebih baik dirawat seperti dimandikan dan didoakan agar arwah jenglot diterima. Kalau kesaktiannya dipakai untuk keperluan gaib, maka kutukan akan diturunkan kepada si pemilik,” tutup Ahmad Syamsudin.